LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA KELAUTAN ARUS LAUT
DI SUSUN
OLEH:
NAMA : Seftika
Handayani
NPM :
F1C012016
ASISTEN : Eva Erviana
Sari
DOSEN
PEMBIMBING : 1. Supiyati, S.si, M.si
2.
Liza Lidiawati,Dr,M.Si
LABORATORIUM FISIKA KELAUTAN
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pulau
Tikus merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang cukup populer di Kota
Bengkulu. Pulau ini merupakan pulau berukuran kecil (sekitar lebih kurang 2 ha)
yang didominasi oleh karang laut. Pulau Tikus terletak di sebelah barat Kota
Bengkulu.
Jarak
pulau ini dari pusat Kota Bengkulu adalah sekitar 10 km.Untuk bisa mengunjungi
pulau ini, kita dapat menggunakan fasilitas transportasi seperti kapal nelayan
dan kita bisa menyewa kapal tersebut Ada banyak nelayan di sekitar Pantai Tapak
Padri yang menyediakan jasa transportasi menunju pulau tikus dengan biaya yang
murah.Waktu yang dibutuhkan untuk bisa berada di tempat wisata ini
adalah sekitar 1 jam dari Pantai Tapak Padri (menggunakan kapal nelayan).
Tujuan kami ke pulau ini untuk melakukan praktikum arus laut.
Arus
merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di
dunia. Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan arah
pelayaran bagi kapal-kapal. Peta arus dibuat oleh para pelaut berabad-abad yang
lalu.
Arus
laut adalah gerakan masa air laut secara teratur dari suatu tempat ke tempat
lain. Sebagian besar arus laut bergerak dengan arah horizontal dan hanya
sebagian kecil yang arah gerakannya vertical. Gerakkan massa air laut secara
vertical disebut upwelling.
Pada
dasarnya arus laut berbeda dengan Gelombang laut. Gelombang laut adalah
pergerakan air laut naik-turun atau secara vertikal. Air laut yang berggerak
tidak mengalami perpindahan tempat secara horizontal.
Perlu
dijelaskan bahwa sebenarnya di laut masih terdapat banyak arus-arus lain yang
lebih kecil yang terdapat di daerah-daerah tertentu, hal itu lah yang mendasari
penulisan makalah ini.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur kecepatan arus laut dan mengukur
kecepatan angin di perairan Pulau Tikus Kota Bengkulu.
1.3 Manfaat
Manfaat dilaksanakan praktikum arus
laut adalah mahasiswa diharapkan mampu mengukur kecepatan arus laut dan arah
kecepatan angin, memplotkan data dan mampu menggunakan alat pengukur arus laut.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan
Teori
2.1.1 DefinisiArus
Arus laut
adalah proses pergerakan massa air laut yang menyebabkan perpindahan horizontal
dan vertikal massa air laut tersebut yang terjadi secara terus, Pergerakan
massa air ini ditimbulkan oleh beberapa gaya. sinyal arus merupakan resultan
dari berbagai sinyal yang mempunyai frekuensi terstentu yang dibagkitkan oleh
beberapa gaya yang berbeda-beda. Arus merupakan gerakan air yang terjadi pada
seluruh lautan di dunia.
Arus laut mampu mengalir mengarungi
ribuan kilometer dan sangat penting untuk menentukan iklim dari sebuah benua,
khususnya wilayah yang berbatasan dengan laut. Contohnya arus Gulf Stream yang
menyebabkan daerah Barat Laut Eropa lebih hangat dibandingkan wilayah lain yang
memiliki lintang yang sama.
Arus laut juga dapat didefinisikan
sebagai setiap aliran air yang kontinu atau berkelanjutan disepanjang jalan
yang pasti dalam laut. Aliran dapat terjadi di permukaan atau jauh di bawahnya.
Aliran dapat veretikal atau sejajar dengan permukaan. Sirkulasi ini dalam
gerakan massa air dapat dikategorikan sebagai angin pendorong atau termihalin.
Arus termohalin memiliki vertikal signifikan komponen dan account untuk
pencampuran menyeluruh massa air laut dalam.
Arus merupakan gerakan yang sangat
luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus permukaan dibangkitkan
terutama oleh angin yang berhembus di permukaan laut. Selain itu topografi muka
air laut juga turut mempengaruhi gerakan arus permukaan. Angin dan topografi
laut saat ini dapat diamati dengan menggunakan satelit Altimetri Jason1.
Satelit Altimetri Jason1 adalah
satelit dengan resolusi temporal yang baik dengan ground track sejauh 315 km. Orbit
dari Jason-1, yang identik dengan TOPEX/Poseidon, dapat mencakup 90% dari
seluruh lautan di dunia setiap 9.9156 hari.
Pada suatu stasiun pengamatan arus,
arah dan kecepatan arus pasut berubah-ubah terhadap waktu dan kedalaman,
sedangkan arus non-pasut umumnya hanya berubah terhadap kedalaman.
2.1.2 Penyebab Terjadinya Arus Laut
Arus laut terjadi karena adanya
beberapa faktor yaitu tiupan angin, perbedaan kadar garam, dan perbedaan suhu
Berikut penjelasannya :
a)
. Arus laut karena tiupan angin
Tiupan angin yang menerpa air laut
di permukaan akan menimbulkan arus laut. Seperti halnya bila kita meniup air
dalam cawan, maka dari tu dapat disimpulkan bahwa angin dapat menyebabkan arus
laut. Arah arus itu searah dengan aliran angin.
Arus karena tiupan angin ini bila
menumbuk daratan atau benua, maka air di depan daratan atau benua itu akan
lebih tinggi dari pada permukaan air laut disekitarnya. Perbedaan permukaan air
laut tersebut akan menyebabkan terjadinya aliran air dari laut yang memiliki
permukaan air lebih tinggi menuju ke laut yang memiliki permuakaan air yang
lebih rendah. Arus laut yang demikian disebut arus kompensasi.
b)
. Arus laut karena perbedaan kadar
garam
Air laut yang memiliki kadar garam
tinggi memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air laut yang kadar
garamnya rendah. Oleh karena itu, jika ada dua laut yang bersebelahan tetapi
karena kadar garamnya berbeda, maka dibagian dasar laut akan terjadi aliran air
dari laut berkadar garram tinggi menuju ke laut berkadar garam rendah.
Sebaliknya dibagian permukaan akan
terjadi aliran air dari laut berkadar garam rendah menuju ke laut berkadar
garam tinggi. Contoh Ambang Gibraltar yang terletak diantara benua Eropa dan
benua Afrika.
c)
. Perbedaan suhu
Air laut
yang dingin memiliki massa jenis yang lebih besar dari pada air laut yang
panas. Air laut di daerah kutub bersuhu dingin, sehingga memiliki massa jenis
lebih besar. Oleh karena itu, air laut tersebut akan tenggelam dan bergerak
menuju ke daerah yang massa jenisnya lebih kecil, melalui dasar laut yang
dalam.
Bila arus
ini menumbuk daratan, arah alirannya dapat berubah dari dasar menuju ke
permukaan. Inilah yang disebut up-welling.
Daerah up- welling kaya akan ikan
karena arus ini membawa unsure hara dari dasar laut. Contoh: Laut Banda dan
Pantai Barat Peru- Equador ( Amerika Latin ).
2.1.3 Klasifikasi arus laut
Arus laut
dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu berdasarkan temperature dan berdasarkan
letaknya :
a.
Berdasarkan temperaturnya, arus laut
dibedakan menjaadi 2 yaitu, arus laut panas dan arus laut dingin. Arus laut
panas yaitu arus yang temperatur airnya lebih tinggi dari temperature air laut
yang didatangi. Contohnya: arus teluk, dan kurosiwo. Arus ini datang dari
daerah tropis ke daerah sedang. Begitupun sebaliknya dengan arus dingin. Arus
dingin contohnya adalah arus Labrador, arus Benguela, arus Oyasiwo, dan arus
Peru. Arus ini datang dari kutub ke daerah sedang.
b.
Berdasarkan Letaknya, arus laut
dibedakan menjadi dua, yaitu arus permukaan dan arus dasar atau aarus bawah.
Arus permukaan bergerak sebagai arus di permukaan laut. Contoh : semua arus
laut karena angin. Arus bawah, air yang bergerak sebagai arus laut berada di
dasar laut. Bila arah gerakannya berubah kea rah vertikal, maka arus ini
menjadi up welling.
Adapun
karakteristik dari up welling ( Eka
Djunarsjah. 2005) yaitu :
- Gerakan air ke atas
- Terjadi bila angin bertiup sejajar pantai
- Arah arus dipengaruhi oleh Gaya Coriolis
- Ditentukan oleh bentuk topografi dasar laut
- Bila arus di bawah permukaan kaya akan kandungan nutrisi, maka daerah perairan tersebut akan mempunyai produktifitas biologis yang tinggi
Di permukaan
laut terdapat arus laut di sepanjang pantai yang disebut dengan longshore current. Arus ini mengalir
searah dengan garis pantai. Pada daerah pantai berpasir halus dengan gelombang
yang agak besar sering terjadi arus dasar yang dangkal, dengan arah aliran
tegal lurus dengan garis pantai yang disebut rip current. Proses terjadinya, bila arus air pad alongshore current yang berlawanan arah bertemu,
dan pada saat itu arah gelombang sejajar dengan garis pantai maka pada lokasi
pertemuan dengan longshore current itu
akan terjadi penumpukan masa air, yang kemudian akan mengalir ketempat yang
lebih rendah yaitu menuju ke tengah laut.
Kondisi ini
akan diperkuat bila permukaan air laut di depan kumpulan masa air tersebut
lebih rendah, sehingga rip current menjadi
lebih kuat dan deras. Bila arah gelombang tidak sejajar dengan garis pantai
wujud dari longshore current akan
berupa arus yang terputus-putus. Pada ujung longshore
current dari ujung longshore current yang
terputus-putus tersebut, arus air akan menuju ke tempat yang lebih rendah,
yaitu ke tengah laut. Pada lokasi itulah tempat terjadinya rip current. Rip current
mampu menyeret pasir di bawahnya beserta orang yang berada di tempat itu dan
dibawa ke laut yang lebih dalam. Rip
current inilah yang sering menenggelamkan orang yang sedang berwisata di
pantai.
2.1.4 Manfaat Arus Laut
Arus laut
mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain(Muhammad, Hamid. 2005)):
a.
Arus laut karena tiupan angin dapat
mempengaruhi kondisi iklim suatu tempat, misalnya di Eropa barat dimusim dingin
tidak begitu dingin dan lautnya tidak membeku karena dipengaruhi oleh arus
panas gulftream atau arus teluk.
b.
Pertemuan arus panas dan aarus dingin
merupakan daerah yang kaya ikan. Hal ini disebabkan karena di daerah itu kaya
akan plankton.
c.
Arus laut dapat menyebarkan berbagai
macam jenis hewan dan tumbuhan ke berbagai belahan dunia.
Penelitian dan pemetaan potensi
energi arus laut merupakan salah satu upaya penting dalam mengeksplorasi sumber
energy non konvensional dari laut. Energy arus laut sebagai energy terbarukan
adalah energy yang cukup potensial di wilayah pesisir terutama pulau-pulau
kecil dikawasan timur. ( A. Yuningsih dkk, 2010).
Peranan pengamatan arus dalam Survei
Hidrografi ( Eka Djunarsjah. 2005):
1.
Kerekayasaan : konstruksi lepas
pantai, perencanaan pelabuhan, dan pemantauan lingkungan
2.
Penentuan posisi (metode Dead-Reckoning)
3.
Keselamatan pelayaran
Untuk mengetahui nilai kinetik energi
arus laut yaitu dengan memperoleh data
morfologi dasar laut dan sifat-sifat hidro Oseanografi, yang kemudian
dikonversikan ke dalam energy listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat
yang dibuthkan sebagai data masukan dasar dalam pemanfaatnan energy arus laut
untuk pembangkit listrik di kawasan tertentu.(A. Yuningsih dkk, 2010).
Analisa
Pola Pergerakan Arus Laut Permukaan. Dari hasil pemodelan arus laut
permukaan dari tahun 2002-2009 diketahui bahwa :
a.
Arus yang bergerak dari Benua Asia
menuju ke Benua Australia, dikarenakan pengaruh angin muson barat, rata-rata
pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan Desember-Februari.
b.
Arus yang bergerak dari Benua
Australia menuju ke Benua Asia, dikarenakan pengaruh angin muson timur,
rata-rata pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan Juni-Agustus. Di
samping itu ada masa pancaroba yakni masa peralihan pergantian antara angin
muson barat menuju angin muson timur ataupun sebaliknya.
Kecepatan
arus laut yang kuat rata-rata berada pada posisi lintang 0,250 LU yakni di
sekitar garis khatulistiwa. Sedangkan rata-rata kecepatan arus yang lemah
berada di perairan yang jauh dari garis khatulistiwa. Untuk tahun 2002
kecepatan arus rata-rata sebesar 475,2 cm/detik. Arus terkuat berada di
perairan Selat Karimata, sedangkan kecepatan arus yang lemah berada di perairan
sekitar sebelah selatan Irian Jaya.
BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun
pelaksanaan praktikum arus laut ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22Mei 2017 di Perairan Pulau Tikus Kota
Bengkulu pada pukul 10.00-s/d selesai. Lokasi penelitian pada koordinat
03o50’190”LS dan 102o 10’49,7”BT.
Peta
Lokasi

3.2 Alat dan Bahan
1.
.GPS
2. Stopwatch
3. Current Meter
4. Anemo Meter
5. ATK
3.3 Langkah Percobaan
ü mengukur arus
1.
Langkah pertama tentukan lokasi penelitian.
2.
Kemudian ukur panjang antara titik pertama, ke titik kedua dan titik ketiga
masing-masing berjarak 10 meter. Lalu bagi anggota menjadi tiga kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari
6 orang.
3.
Siapkan peralatan seperti
current meter untuk mengukur arus, GPS untuk menentukan lokasi koordinat, Stopwatch untuk menentukan jarak waktu kecepatan arus
yang datang.
4.
Lalu GPS tersebut di
gunakan untuk menentukan lokasi koordinat cara pengambilan datanya setiap titikberjarak 10 meter.
5.
Kemudian masukan current meter tersebut kedalam air
laut untuk mengukur kecepatan arus selama 1
menit dengan data 20 pengulangan.
6.
Stopwatch untuk menentukan waktu dengan waktu 1 menit setiap pengulangannya.
7.
Lalu catat semua data hasil percobaan tersebut dengan menggunakan ATK.
ü Untuk mengukur kecepatan angin.
1. Untuk mengukur kecepatan angin
menggunakan Anemo meter tersebut di
pegang dan arahkan pada angin darat ke angin laut.
2. Kemudian hitung setiap angin yang
datang dengan 20 kali pengulangan.
3. Lalu catat data hasil percobaan
tersebut menggunakan ATK.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilPercobaan
·
Titikkoordinat
kedua
S : 03o50’190”LS
E : 102o 10’49,7”BT
Elevasi : 10 meter
·
Tabel data kecepatan
arus
NO
|
JARAK
|
WAKTU
|
KECEPATAN
|
TEMPERATUR
|
1
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
2
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,8°C
|
3
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,9°C
|
4
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,9°C
|
5
|
10 m
|
60 s
|
0,3 m/s
|
29,9°C
|
6
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,8°C
|
7
|
10 m
|
60 s
|
0,3 m/s
|
29,8°C
|
8
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
9
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
10
|
10 m
|
60 s
|
0,3 m/s
|
29,8°C
|
11
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,8°C
|
12
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,8°C
|
13
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
14
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
15
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,8°C
|
16
|
10 m
|
60 s
|
0,3 m/s
|
29,8°C
|
17
|
10 m
|
60 s
|
0,2 m/s
|
29,8°C
|
18
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
19
|
10 m
|
60 s
|
0,1 ms
|
29,8°C
|
20
|
10 m
|
60 s
|
0,1 m/s
|
29,8°C
|
·
Untuk
mengitung kecepatan arus
V=

·
Grafik
hubungan kecepatan terhadap waktu

·
Grafik
hubungan temperatur terhadap waktu

·
Tabel
data mengukur kecepatan angin
NO
|
JARAK
|
WAKTU
|
KECEPATAN
|
TEMPERATUR
|
1
|
10 m
|
60 s
|
2,5 m/s
|
27,9°C
|
2
|
10 m
|
60 s
|
4,7 m/s
|
27,5°C
|
3
|
10 m
|
60 s
|
4,6 m/s
|
27,3°C
|
4
|
10 m
|
60 s
|
4,9 m/s
|
26,9°C
|
5
|
10 m
|
60 s
|
3,8 m/s
|
26,8°C
|
6
|
10 m
|
60 s
|
3,6 m/s
|
26,9°C
|
7
|
10 m
|
60 s
|
2,4 m/s
|
26,8°C
|
8
|
10 m
|
60 s
|
3,9 m/s
|
26,9°C
|
9
|
10 m
|
60 s
|
4,4 m/s
|
26,9°C
|
10
|
10 m
|
60 s
|
2,7 m/s
|
26,9°C
|
11
|
10 m
|
60 s
|
2,9 m/s
|
27,0°C
|
12
|
10 m
|
60 s
|
3,3 m/s
|
27,0°C
|
13
|
10 m
|
60 s
|
4,3 m/s
|
27,0°C
|
14
|
10 m
|
60 s
|
3,9 m/s
|
27,0°C
|
15
|
10 m
|
60 s
|
4,3 m/s
|
27,1°C
|
16
|
10 m
|
60 s
|
4,3 m/s
|
27,0°C
|
17
|
10 m
|
60 s
|
3,9 m/s
|
27,0°C
|
18
|
10 m
|
60 s
|
4,2 m/s
|
27,1°C
|
19
|
10 m
|
60 s
|
3,8 ms
|
27,2°C
|
20
|
10 m
|
60 s
|
3,9 m/s
|
27,0°C
|
·
Grafikkecepatan
angin

4.2 Pembahasan
Dari percobaan atau praktikum Arus
Laut yang telah kami lakukan pada hari
Sabtu, 22 Mei 2017 di Perairan Pulau Tikus Kota Bengkulu yang bertujuan untuk mengukur
kecepatan arus laut dan mengukur kecepatan angin di Perairan Pulau Tikus Kota
Bengkulu. Dimana praktikum ini dilakukan pada titik koordinat03o50’190”LS dan 102o 10’49,7”BT.
Pulau Tikus
ini adalah pulau yang mengalami pengikisan yang parah karena diakibatkan adanya
arus yang di pengaruhi oleh kecepatan angin.Tiupan angin yang menerpa air laut
di permukaan akan menimbulkan arus laut. Seperti halnya bila kita meniup air
dalam cawan, maka dari tu dapat disimpulkan bahwa angin dapat menyebabkan arus
laut. Arah arus itu searah dengan aliran angin praktikum ini dilakukan selama
20 menit.
Pada saat pengambilan data, peralatan seperti current meter
untuk mengukur arus,Stopwatch untuk menentukan jarak waktu kecepatan arus yang
datang.Lalu GPS tersebut di gunakan untuk menentukan lokasi koordinat cara
pengambilan datanya setiap titik berjarak 10 meter,ulangi hingga dua puluh kali
pengulangan.
Data yang telah kami dapatkan,
dibuat plot hubungan antara kecepatan arus terhadap waktu. Di atas telah
digambarkan sebuah plot,hubungan antara kecepatan arus dan waktu pada ketiga
lokasi. Dari gambar tersebut dapat dibahas bahwa kecepatan arus tidak terlalu
bervariasi karena kecepatan angin cuman di batasi waktu 60 detik setiap
pengulangansehingga terlalu singkat untuk arusnya berubah. Maka Kecepatan arus tidak terlalu bervariasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Arus air
lautadalahpergerakanmassa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi
di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.
Arus permukaan
umumnya disebabkan oleh tiupan angin yang ada diatasnya, kecepatan angin
menentukan besar atau kecilnya arus yang akan terjadi. Perbedaan tekanan udara
yang terjadi karena perbedaan lamanya penyinaran oleh sinar matahari
menyebabkan pergerakan udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah
kondisi inilah yang kita kenal sebagai angin.
5.2 Saran
Semoga
praktikum arus laut ini, yang merupakan mata kuliah pilihan dari oseanografi
fisika dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan untuk mahasiswa lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Brown, J, A.
Colling, D. Park, J. Philips, D. Rothery, dan J. Wright. 1989. Ocean
Circulation. The Open University. Published In Assosiation with Pergamon Press.
Global
Change Issues: Highlights of Recent and Ongoing Research dinduh dari
http://www.gcrio.org/ [6 November 2009]
Godfrey, J.
S. 1996. The Effect of The Indonesian Troughflow on Ocean Circulation And Heat
Exchange With The Atmosphere : A Review. J. of Geophysic. Res. 101 (C5) :
12209-12238
Gross, M.
1990. Oceanography sixth edition. New Jersey : Prentice-Hall.Inc.
Hutabarat, S
dan SM. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia-Press.
Jakarta
Kurniawan,
Mujib.2004. Studi Fluktuasi Arus Permukaan Frekuensi Rendah (Low Frequency) Di
Perairan Utara Papua Pada Bulan Oktober 2001-Agustus 2002. Skripsi. Ilmu dan
Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor
Nat,D.
Eka,D. 2006. “Survei Hidrografi”.Refika Aditama Shykind,E. Jakarta.
Pond, S dan
G.L Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography, 2th
edition.PergamonPress
Rudiastuti,
Aninda Wisaksanti. 2008. Studi Sebaran Klorofil-A Dan Suhu Permukaan Laut (SPL)
Serta Hubunganya Dengan Distribusi Kapal Penangkap Ikan Melalui Teknologi
Vessel Monitoring System (VMS). Skripsi. Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogo
Wyrkti, K.
1961. Physical Oceanography of South East Asian Water. Naga Report. Vol 2.
Scripps Institution of Oceanography. The University of California. La Jolla.
California. 195 p.
Komentar
Posting Komentar